Monday, June 28, 2010

Bersyukur

Ternyata, hidup dalam ketidakpastian memacu adrenalinku. Ketika memutuskan untuk membuka usaha sendiri, sejuta harapan dan mimpi-mimpi mengiringi. Saat sudah dijalani, ternyata tidak sesederhana yang dikira. Aku dipaksa siap untuk menghadapi masa-masa sepi dan tidak boleh tinggi hati ketika omzet melebihi target.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi hari esok. Ketika otak ini dipacu untuk dapat berpikir secara kreatif, ide itu bisa muncul tiba-tiba. Hm..mungkin ini imbas dari ilmu kepepet..

Menjadi seorang pedagang adalah seni. Seni menjual, estetika dan kepuasan. Bagaimana diri ini dipaksa untuk belajar tentang produk, bagaimana cara menjual, bagaimana mengatur perputaran uang..ya..semuanya adalah seni.

Dan yang paling penting, jangan pernah lupa untuk bersyukur kepada yang Esa..karena dengan bersyukur, setiap hari adalah makna yang ternilai harganya. Hari ini tak akan sama dengan kemarin ataupun besok. Jadi, lebih baik maksimalkan hari ini dengan segala kesungguhan hati..

Thursday, June 24, 2010

Cintaku Bersemi di Kompasiana


Dulu, aku tidak mengenalnya. Bahkan keberadaannya pun belum aku ketahui. Padahal konon katanya, dia sangat populer di jagad maya. Mungkin karena aku yang kurang gaul atau memang tak mau tahu.

Sampai suatu hari, seorang teman mengenalkannya padaku, lewat dunia maya tentunya. Dan ternyata oh ternyata aku langsung terpikat padanya ! Hari kehari kutelusuri dirinya lewat mesin pencari dan wow..angka penelusurannya sangatlah fantastik !

Siapa gerangan dirinya ? Pesona apa yang ada pada dirinya hingga meluluhlantakkan segenap perasaan untuk ikut menjadi bagian hidupnya ? Jerat apa yang ada padanya hingga tanpa berat hati aku bisa berlama-lama berada dalam euphoria tak berkesudahan ?

Jujur, keberadaannya memompa adrenalin-ku untuk berpacu dengan waktu, mengerakkan jari jemariku di keyboard layar komputer untuk sekedar bertegur sapa ataupun ber-haha...hihi... semata. Kadangkala ceritaku mengalir begitu saja, atau aku yang mendengar cerita darinya.

Wawasannya sangatlah luas, apa saja dia paham. Menjadi teman curhat terbaik, pendengar terbaik dan pembaca terbaik. Siapa yang tidak klepek-klepek kalau sudah begini ? Oh, God help me !

Apakah aku harus jatuh cinta lagi ? Setelah aku bersuami ? Oh, no..oh yes..what ? Aku bisa gila kalau sudah begini. Melupakannya, jelas aku tidak bisa. Membiarkan perasaan ini semakin berkembang, jelas bisa bahaya. Jadi mesti gimana dong ?

Ah sudahlah..lebih baik aku mengikuti kata hatiku saja. Suami juga sudah aku kabari. Dan hebatnya, dia tidak bereaksi apa-apa, karena dia tahu persis bagaimana sifatku. Hanya satu pesannya, jangan sampai aku terlena dan lupa tugasku sebagai istrinya dan ibu dari anakku. Selama hubungan itu hanya terjalin di dunia maya saja tanpa ada jumpa di dunia nyata, tak mengapalah..masih bisa dikontrol katanya.

Sementara, hal ini bisa membuatku bernafas lega. Bersyukur karena suamiku tidak cemburu buta, dan semakin membuatku berusaha untuk bisa menjaga kepercayaannya.

Tapi suatu kali, pernah juga suamiku menegur jika aku terlalu larut dalam dunia maya dengannya. Apalagi jika sampai membuatku sedikit tak peduli dengannya. Suami mana yang mau diduakan ? Jadi rundinganlah aku dan suami, berbagi waktu untuk berbagi komputer. Gantian ceritanya. Karena suamiku juga butuh bergaul di dunia maya, butuh nambah ilmu lewat dunia maya. Ya sudah, jadi kita sama-sama. Akur deh pokoknya.

Tak terasa hampir 6 bulan hubunganku dengannya. Tepatnya tanggal 28 Juni nanti. Selama ini, aku bisa bahagia dalam hubungan ini, bisa mengembangkan bakatku, bisa tambah ilmu pengetahuanku, bisa tambah teman juga, berbagi suka berbagi duka..pokoknya komplit deh…Nggak rugi menjalin cinta dengannya, di rumah sehatnya..so nggak salah kan kalau aku bilang,” Mas Kom…pa…si….a…na….I love you pooollllll !!!! Uhhhuuuuyyyyy…!!!

Tuesday, June 22, 2010

Kompasiana Mendongkrak Popularitas ?

Populer. Siapa diantara kita yang tidak ingin menjadi populer ? Kita semua pasti ingin menjadi populer. Bohong jika ada yang tidak ingin menjadi populer. Pasti kita pernah berandai-andai menjadi seorang selebritis misalnya. Dikenal banyak orang, disanjung-sanjung, banyak penggemar, dielu-elukan (emang orang Betawi dielu-elukan hihi..), menjadi tersohor..wuah..glodak..!!

Tapi, apa iya menjadi orang yang populer itu jaminan bahagia ? Siapkah jika segala tindak-tanduk kita menjadi sorotan kemudian menjadi konsumsi publik ? Relakah kita jika segala privacy kita dijajah demi suatu kepentingan tertentu ? Hm..mungkin nggak ada salahnya jika kita berangan-angan dan mencari cara mengantisipasi segala kemungkinan yang ada jika tiba-tiba kita dipaksa menjadi populer.

Tidak bisa dipungkiri, di jaman sekarang ini siapa saja bisa menjadi terkenal. Adanya internet, banyaknya audisi dadakan, menjadi jalan untuk menyalurkan hasrat manusia menjadi seseorang yang ngetop tiba-tiba.

Dengan internet, kita bisa punya blog pribadi dan
bisa juga ikut dalam social blog seperti Kompasiana ini misalnya. Alasan untuk bergabung dalam social blog ini biasanya beragam. Ada yang sekedar iseng-iseng, ada yang memang hobby menulis, ada yang suka berbagi ilmu, ada yang ingin mencari teman bahkan ada juga yang ingin dikenal.

Terkenal karena suatu karya yang diakui khalayak ramai tentunya sangat membanggakan. Tapi bagaimana jika terkenal karena suatu aib ? Apakah Ariel, Luna dan Tari masih bisa berbangga jika nama mereka semakin dikenal karena adegan ranjang mereka ? Apakah sesuatu itu memang pantas menjadi berita yang heboh yang tak pernah henti untuk selalu dibahas dan menjadi ajang penghakiman ramai-ramai ? Entahlah, karena ternyata dari satu kejadian telah membuat banyak pihak untuk ikut serta terlibat dari desa ke kota. Dari pucuk gunung hingga ke dasar lautan. Memang luar biasa dampak dari internet itu. Tak peduli jika anak SD penasaran ingin tahu seperti apa video porno yang sangat menghebohkan itu. Apakah populer dengan cara seperti ini yang kita inginkan ? Hanya kita yang bisa menjawab dengan jujur.

Kembali ke Kompasiana, social blog satu ini memang punya andil yang cukup besar untuk mengantarkan popularitas para penghuninya. Salut tak terhingga saya untuk Kompasiana yang telah berperan melahirkan buku “Wahai Pemimpin Bangsa, Belajar dari Seks Dong !! karya mba Mariska Lubis dan editor bagindang ASA ( selamat ya ! ). Luar biasa, Kompasiana mewujudkan mimpi bagi banyak orang yang memperjuangkan mimpinya.

Memang hanya ada dua akibat dari keikutsertaan kita di Kompasiana ini. Menjadi terkenal atau tidak dikenal. Kita harus siap untuk menjadi keduanya. Saat kita tidak dikenal, berarti kita masih harus banyak belajar yang lebih baik lagi dan jangan pernah menyerah. Saat sudah terkenal, bisa dibilang karya tulisan kita sudah bisa diterima dengan baik tapi kita tetap harus banyak belajar karena popularitas itu sulit untuk dipertahankan. Tergantung perangai dan karya kita apakah bisa menjadi selera banyak orang.

Menjadi populer adalah suatu anugerah. Tidak semua orang bisa merasakannya. Tentunya kesempatan ini jangan disia-siakan. Terus berkarya yang bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak pihak. Dan perlu diingat pula, menjadi populer bukan alasan untuk memandang sebelah mata orang lain yang belum terkenal. Popularitas bukan pula suatu alasan untuk menjadi tinggi hati dan lupa diri. Bukan pula suatu kesempatan untuk bisa terlena.

Demikian pula, menjadi populer adalah suatu pilihan. Kita juga berhak menolak untuk tidak memilih menjadi orang yang terkenal. Kita puas dengan hidup kita yang tidak perlu banyak orang tahu, it’s allright, no problem. Sepenuhnya adalah pilihan hidup kita yang paling nyaman buat kita.

Dan jika belum populer, ini hanya masalah waktu saja. Semua orang bisa menjadi populer. Jika kita konsisten terus menulis di Kompasiana ini dan setia untuk selalu membuat perbaikan, percayalah popularitas itu pasti akan datang menjemput. Entah lama, sebentar atau lama sekali. Yang penting apakah kita tahan berproses untuk menemui sang popularitas itu. Tidak ada yang tidak mungkin. Paling tidak, populer di mata keluarga sudah lebih dari cukup bagi saya apalagi popular beneran. Setubuh..eh setuju ?

Monday, June 21, 2010

Allow...

Senang rasanya setiap kali ketik angan-anganku di mbah Google, blog ku muncul di urutan pertama. Walau jumlah pengunjungnya belum terlalu banyak, tapi paling tidak hobby ngeblog selama setahun ini mulai ada hasilnya. Hasil dari cita-cita untuk sekedar berbagi. Belum seberapa, tapi bersyukur jika bisa bermanfaat untuk orang lain.

Ngeblog, awalnya hanya sekedar penyaluran hasrat untuk menulis. Anggap saja kalau dulu nulis di diary, sekarang nulis diblog. Dan, kalau dulu sifatnya rahasia, sekarang sudah lebih transparan dan berorientasi untuk kepentingan orang banyak, tidak melulu mengumbar cerita pribadi. Sesekali narsis bolehlah, tapi jangan sampai lebay. Siapa yang mau baca kalau terlalu lebay, ya kan ?

Ehm..ngomong-ngomong soal pengunjung, diblog angan-anganku ini ternyata sangat beragam juga. Terbukti dari hobby-ku mengintip siapa-siapa saja yang mengunjungi blog-ku ini ( thank you berat buat yang sudah mau mampir..), walaupun yang bisa terlihat cuma domain, search-nya apa, di kota mana, kata apa yang diketik..namun cukup membuat aku senang dan terhibur. Apalagi jika yang diketik adalah kata-kata yang aneh dan bisa membuat bibir ini tersenyum tulus.

Angka 69 merupakan angka yang cukup banyak dicari dalam search Google, dan teman-teman bisa langsung mendapatkan jawabannya diblog ini.

Pemerkosaan merupakan tindakan biadab yang tidak bisa ditolerir, dan diblog ini bisa dibaca kisah Duka Lara Wanita Diperkosa (based on true story )

Ingin tahu ciri-ciri buaya darat ? Bisa dilihat khusus di Universitas Buaya Darat di blog ini.

Pernahkah teman-teman berpikir jika seks dan membuat anak itu beda rasa ? Segera baca Jika Aku Tuhan : Seks Beda dengan Membuat Anak disini.

Apakah ibu tiri selamanya jahat ? Buka mata hatimu di Ratapan Ibu Tiri.

Punya sifat minder ? Jangan biarkan sifat itu menghalangi cita-cita kita semua ! Baca di Metamorfosis Judith.

Apa yang teman-teman lakukan jika sedang patah hati ? Mungkin bisa berpandangan lain setelah membaca Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan.

Capek berpikiran negatif ? Segera ubah cara berpikirmu di Pentingnya Positif Ting-ting

Mau cinta yang ajaib ? Jangan lewatkan Keajaiban Cinta

Lupa saat online pertama kali ? Mungkin tulisan My First Online Experience bisa mengingatkanmu kembali

Wah..tulisan apalagi ya ? Pokoknya banyak deh, silakan diubek-ubek blog ini, dan alangkah tersanjungnya aku jika kamu mau meninggalkan jejak berupa komentar, kritik ataupun saran. I appreciate that. Ya..? Yuk mariii..silakan baca-baca, semoga ada hikmah yang bisa dipetik dari tulisan-tulisan diblog ini..

Oke deh, have a nice day ya..tetap semangat !!!

Wednesday, June 16, 2010

More Than Words

Astrid sedang beres-beres di kamar kost-nya ketika tiba-tiba sesosok tubuh laki-laki langsung menerobos masuk tanpa permisi dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangan Astrid.

“Hey..nggak sopan banget sih lo..baru gue ganti spreinya tauk..kusut lagi nih..ih..”

Laki-laki itu tidak menggubris teriakan Astrid yang sewot malah pura-pura tertidur. Astrid geleng-geleng kepala sambil celingukan keluar siapa tahu ada ibu kost di luar sana.

“Gawat, gue bisa disangka ngumpetin cowok nih..emang dasar si Rio ini nggak tahu aturan. Dasar selonong boy.. hey minggir, nggak usah pura-pura molor segala..”

Astrid menggoyang-goyangkan tubuh Rio berusaha untuk menggulingkan dari ranjangnya. Tubuh Rio tak bergeming. Astrid tak kehilangan akal, diambilnya semprotan serangga dan disemprotkannya ke seisi ruangan kamar kemudian..klik! Dikuncinya kamar dari luar. Sadis tapi cukup berhasil membuat Rio gedor-gedor pintu sambil terbatuk-batuk.

“Gila lo, Trid..mo bunuh gue ya..?”

“Elo yang gila main masuk kamar gue aja..emang gue cewek keren apaan ?”

“Iya..deh..ampun..tapi bukain dulu dong kamarnya..gue sesak nafas nih..”

“Lo baca nggak sih tulisan di depan kalo cowok nggak boleh masuk kamar cewek. Kalo lo ada perlu ma gue, tunggu di ruang tamu. Lo seneng ya kalo gue dihukum ibu kost ?”

Astrid cemberut sambil bukain pintu buat Rio. Rio senyum-senyum iseng.

“Halah..nurut banget sih jadi orang, sekali-kali nglanggar aturan kenapa, ibu kostnya lagi pergi ini..”

“Ya ampun..dasar lo tu cowok nggak bener ya..pokoknya tunggu gue di ruang tamu, gue mo ganti baju dulu..”

Brak ! Pintu kamar ditutup, Rio masih terbengong didepannya. Beberapa teman kost Astrid bisik-bisik di kamar seberang. Mungkin lagi ngomongin gaya Rio yang sedikit urakan. Sadar jadi bahan perbincangan, Rio segera menuju ruang tamu. Daripada dilaporkan yang nggak-nggak. Cari aman dulu deh..

Sepuluh menit kemudian Astrid muncul di ruang tamu.

“Ganti baju aja lama banget..pasti bingung ya mau pake baju yang mana ? Biasa aja lagi, gue suka semua dandanan lo kok..”

“Idih..siapa yang bingung, GR amat sih lo..”

“Yah..nggak asyik cuma duduk-duduk di kursi ini..jalan aja yuk..bete..”

“Kemana ?”

“Kemana aja, daripada diintipin temen-temen lo..”

Astrid menoleh ke belakang. Astaga..ada beberapa pasang mata mengintip di balik pintu yang sedikit bolong. Samar-samar terdengar suara cekikikan. Pantes..emang pada usil anak kost sini.

“Hayuk aja deh..daripada jadi tontonan..baru juga ngobrol gimana kalo ngapa-ngapain..eh..nggak ding, emang gue mo ngapain ma lo..najis tralalala..”

“Hm..ati-ati lo..lama-lama lo bisa jatuh cinta ma gue..”

“Dijamin enggak bakalan..playboy cap kambing kayak lo..masih untung gue mau jadi temen lo..”

Rio senyum-senyum. Sudah maklum dengan gaya Astrid yang ceplas-ceplos. Natural banget, nggak ada yang ditutupi. Apa yang dipikir, itulah yang terlontar keluar.

Sampai di mobil, Rio memutar lagu More Than Words dari Extreme..sumpah..Astrid paling suka banget dengan lagu itu cause mengingatkannya pada seseorang..

“Duh..lagu ini keren banget..”

Astrid ikut bernyanyi dengan mata yang terpejam. Rio memperhatikan. Dijalankannya mobil pelan-pelan keluar dari rumah kost Astrid. Rio juga suka dengan lagu ini. Ada memory khusus tentang seseorang. Keduanya terdiam tenggelam dalam lamunan. Andai saja..

“Trid..gue mo curhat nih..”

“Curhat apalagi..kemarin Santi, Maya, Luna..sekarang siapa lagi ?”

“Yoyok..”

“Hahaha..”

Keduanya terbahak. Astrid sudah bisa menebak jalan pikiran Rio si buaya bingung ini. Sebentar pendekatan, sebentar jadian, sebentar putus, sebentar pendekatan lagi..uh..dengerin ceritanya aja capek. Mbok ya ditetapkan siapa yang mau diajak serius.

“Kali ini aku nggak mau main-main..”

“Hm..selalu begitu kata di awal..trus bedanya apa sama yang kemarin-kemarin..?”

“Dengerin dulu dong..yang ini beda, Trid..anggun, manis, baik…”

“Trus..dianya mau nggak sama lo ?”

“Nah itu dia..gue mau minta bantuan lo..”

“Ogah..gue nggak mau terlibat dalam hubungan cinta lo..”

“Lah..kenapa, lo kan temen gue..”

“Jangan ngaku buaya kalo gak bisa naklukin cewek sendiri..”

“Cuma untuk jalan pembukanya aja..setelah itu baru gue jalan sendiri..”

“Justru itu yang penting..jalan pembuka..cari sendiri dong..”

“Hm..jadi bener nih gak mau bantu ? Nggak mau duit..?”

“What ? Lo mau nyogok gue..gue bilang enggak ya enggak..ngerti ?”

Astrid emosi, sedikit tersinggung. Memangnya gue bisa goyah karena uang. Duh..Rio jangan anggap gue serendah itu !

“Sorry, Trid..bukan maksud gue..hey..gue jadi bingung deh, kok lo jadi sensi gini sih, biasanya lo kan paling cuek dan mata duitan juga kadang-kadang..tumben lo gak bisa disogok ?”

Astrid mendelik. Matanya menyorotkan kemarahan. Sedikit mikir juga dengan ucapan Rio..iya, ya..what’s wrong with me ? I don’t care it’s dark ! (= auk ah gelap versi English hihi..).

Hff..Astrid menghela nafas panjang sampai poni rambutnya ikut terhempas oleh angin nafasnya. Rio melirik diam-diam. Menunggu apa yang akan terlontar dari bibir Astrid yang sebenarnya indah itu. Hm..memang indah sih sebenarnya, Rio meralat.

“Kayaknya gue mo datang bulan nih, marah-marah mulu..elo lagi bikin gue kesel aja..”

Rio bernafas lega. Astrid sudah kembali ke pribadi aslinya, sampe soal PMS dibahas segala. Mana tahu Rio soal gituan, nggak ngalamin sih..tapi paling nggak jadi tahu karena Astrid yang suka ngomong blak-blakan.

“Jadi, masih nggak mau bantuin gue nih..?”

“Mungkin ini saatnya lo mandiri, jangan tergantung sama bantuan gue. Ini hidup lo, kisah cinta lo..perjuangkan dengan sempurna, gue bantu doa aja..ok ?”

Rio ternganga. Selama ini memang Rio sangat tergantung dengan Astrid. Sebentar-sebentar curhat, sebentar-sebantar minta bantuan..begitu udah jadian lupa deh sama Astrid karena keasyikan dengan gebetan baru. Begitu putus, baru deh merengek-rengek ke Astrid minta dikenalin sama cewek cantik temennya yang lain.

“Kok lo tega gitu sih sama gue Trid ? Gue kan masih butuh bantuan lo..?”

“Rio..denger ya..dalam pertemanan itu ada take and give. Gue ikhlas bantu lho, tapi kemana lo saat gue butuh bantuan lo ? Lo selalu nggak ada waktu buat gue saat lo lagi punya gebetan. Elo ini terlalu egois atau apa ? Baru setelah lo kesepian baru merengek-rengek ke gue lagi. Emang gue mami lo ?”

Rio terdiam. Tidak menyangka Astrid akan ngomong panjang lebar seperti itu.

“Sebenarnya apa yang lo cari dalam hidup ini Rio ? Seenak perut lo permainkan perasaan cewek cuma buat kesenangan sesaat. Gue juga cewek Rio, gue rasain apa yang cewek-cewek itu rasain. Sakit hati..”

“Tapi daripada pura-pura mendingan gue putus aja kan..gue belum menemukan yang bener-bener sreg..”

“Kalo emang gitu ya jangan coba-coba..elo tu maruk, kemarin lo baru jadian ma Maya, trus ada Hani yang cantik lo embat juga..akhirnya lo putusin semua..gimana sih mau lo ? Mereka kan temen-temen gue juga..gue jadi nggak enak tauk..”

“Gue juga bingung..kenapa pesona gue terlalu kuat membius gadis-gadis…”

“Aduh..ini bukan waktu yang tepat buat lo narsis-narsis..mendingan lo introspeksi diri aja..lo gak bakat jadi buaya kalo bingung melulu..”

“Kayaknya gue mendingan cari calon istri aja ya..gue pengin nikah…”

“Huahahahahaha….. “

Astrid ngakak luar biasa. Tak dikira Rio akan bicara soal pernikahan. Rio mengerutkan kening. Apanya yang lucu ?

“Elo tu ya..pegang komitmen aja nggak bisa, gimana kalo mau nikah..udah gitu ngurus diri sendiri aja belum becus udah mau ngurus anak orang..hey..hey..sadar dong..”

“Diam Astrid ! Sama sekali nggak lucu ! Apa lo pikir gue serendah itu dimata lo ?”

Serentak Astrid menghentikan tawanya. Tampak Rio menatapnya bulat-bulat. Aih..Rio bisa marah juga ya..ngeri juga sih..

“Ups..sorry deh..gue cuma becanda kok..elo pantes kalo nikah..pantes..”

Astrid sedikit tergagap. Bingung mau ngomong apa. Tapi sebenarnya dalam hati masih pengin ketawa juga liat muka Rio yang aneh kalo lagi marah. Muka merah, mata melotot..wah..udah kayak buto ijo aja..

“Lo nggak tahu apa yang gue rasa Trid..gue butuh seseorang yang bisa memahami gue..”

Suara Rio melembut. Tatapan matanya meredup. Astrid sedikit terkesima. Hm..

“Selama ini lo cuma pengin dipahami aja, kapan lo bisa memahami orang lain ?”

“Gue udah kenal lo lama Trid. Gue ngerasa nyaman banget selama ada di sisi lo..”

“Wah..Rio..jangan macem-macem ma gue ya..gue jelas bukan tipe lo..”

“Tipe apa lagi ? Gue nggak peduli dengan tipe kalo gue udah klik sama seseorang..gue ngerasa chemistry itu ada di dalam diri lo..?”

“What ? Lo nggak lagi mabuk kan ? Apa-apaan ini..?”

Astrid terbelalak. Nggak nyangka Rio bakal ngomong kayak gini.

“Gue nggak mau main-main Trid..gue mau lo jadi istri gue. Gue nggak mau perasaan ini menyiksa gue..”

“Waduh..lo mulai kacau nih, sadar Rio..gue ini temen lo..?”

“Gue udah memendam rasa ini lama Trid..tapi lo seakan gak pernah peduli..selama ini gue coba berhubungan sama banyak cewek tapi gue nggak pernah serius karena apa ? Karena hanya lo yang ada dalam pikiran gue..gue nggak pernah bohong ma lo kan Trid ? Gue jujur..!”

“Cukup Rio. Gue turun aja disini. Gue pusing ! Jangan terusin lagi omongan lo..”

Astrid segera membuka pintu mobil dan berlari menjauh dari Rio sekencang-kencangnya. Dia nggak tahu apa yang harus diomongkannya. Semua ini omong kosong. Nggak ada artinya. Kenapa jadi begini Rio ? Gue nyaman dengan pertemanan kita, gue juga nyaman dengan semua curhat lo, gue juga nyaman dengan rasa cemburu gue selama ini..tapi saat lo berterus terang tentang perasaan lo kenapa gue jadi nggak ngerasa nyaman ? Apa yang telah terjadi ? Gue nggak ngerasa ada kebohongan dalam kata-kata lo..tapi gue masih belum percaya..gue ngerasa semua ini hanya mimpi..

Rio tergugu di dalam mobil. Nggak sanggup lagi untuk mengejar Astrid. Ada rasa penyesalan dalam hati kenapa baru sekarang dia berani mengungkapkan rasanya kepada Astrid. Setelah perjalanan panjangnya dengan gadis-gadis lain. Setelah puas bercerita kepada Astrid tentang kisah-kisah cintanya yang sesaat.

“Gue cinta lo Astrid..” ucap Rio lirih..

Lagu dari Extreme masih mengalun..More Than Words..

Saying I love You..
It’s not the word I want to hear from you
It’s not that I want to
Not to say but if You only knew..

How easy it would be to show me how you feel
More than words..

Monday, June 14, 2010

Jeruk Rasa Oralit


Bulan Juli nanti, genap 12 tahun bapak saya dipanggil Tuhan. Banyak kenangan dengan bapak yang begitu membekas dalam ingatan saya sedari saya masih kecil dulu. Ah..saya masih kecil tapi bapak selalu menerapkan aturan yang tegas dan disiplin dalam berkarya. Saya dibiarkan untuk menguraikan apa-apa saja yang menjadi mimpi saya di masa depan. Saya dibebaskan untuk punya cita-cita yang tinggi sekalipun saat itu saya tidak dimanjakan dengan uang yang berlimpah ataupun dalam gelimangan harta.

Semua bisa dicapai asalkan kita tak kenal lelah untuk berusaha. Lihatlah burung-burung di udara,yang tidak menabur tapi bisa menuai. Selama Tuhan berkehendak, kita tidak boleh khawatir akan masa depan kita. Semua sudah ada yang mengatur tinggal kita mau menjalankannya.”

Selalu itu yang ditekankan oleh bapak kepada anak-anaknya.

Saya selalu mengagumi sosok bapak saya yang selain jujur dan bertanggung jawab, punya selera humor yang tinggi. Ketika anak-anaknya malas mencuci pakaian, bapak hanya berujar,” Ya..terserah kalian kalau nanti pakaian kotor kalian berubah jadi ular..”

Kami sebagai anak-anaknya, dengan tersenyum malu dan kesadaran kemudian mencuci baju-baju kami. Tidak ada adegan bapak marah, selalu memakai perumpamaan atau sindiran yang pada akhirnya membuat kami ‘ngeh’ sendiri. Kecuali kalau kami memang sudah keterlaluan, bapak bisa marah juga. Dan kalau bapak sudah marah, semua pasti takut dan tidak ada yang berani membantah. Karena memang bapak marah karena suatu alasan. Entah karena kemalasan kami sebagai anak-anak ataupun demi kebaikan kami semua. Marah yang berdasar demi suatu kebaikan.

Ada satu cerita yang cukup berkesan bagi saya saat bersama bapak. Saya masih ingat, ketika tanggal muda saat baru gajian, bapak mengajak saya ke warung bakmi goreng yang terkenal enak di tempat kami. Saat itu malam hari dan pembeli bakmi goreng cukup banyak. Bapak pesan bakmi dibungkus untuk dibawa pulang. Karena harus antri dan cukup lama menunggu, bapak memesan minuman jeruk hangat untuk saya dan bapak. Setelah minuman diantar, bapak langsung meminum karena haus. Tapi baru sedikit diminum, bapak langsung mencari-cari sesuatu. Di meja kami, ada stoples kecil berisi bubuk berwarna putih. Saya tidak terlalu memperhatikan. Bapak langsung menuang bubuk putih tersebut dalam minumannya dan sempat menawari saya kalau mau tambah gula karena minuman jeruknya terlalu asam kurang manis. Setelah diaduk, bapak meminum minumannya dan tiba-tiba bapak hampir memuntahkan minuman tersebut. Saya kaget, ada apa ?

Wah..bapak kira gula nggak tahunya garam. Masak minumannya jadi oralit.”.

Saya tak mampu menahan tawa saya dan tidak menghiraukan banyak tatapan mata kearah saya dan bapak.

Bapak lagi nggak tanya-tanya..asal cemplung saja..”

“Gelap soalnya, bapak kira gula..warnanya sama putih sih..”

“Ha..ha..ha..”

Well, pengalaman ini menjadi topik terhangat di keluarga kami saat itu dan kami tergelak bersama-sama sambil menyantap mi goreng. Bapak senyum-senyum saja saat jadi subyek perbincangan. Ada-ada saja. I miss you Father..

Monday, June 07, 2010

Tips Mengurangi Stress


Wuah..yang namanya stress bisa datang kapan saja tanpa diundang. Rasanya sangat tidak nyaman sekali. Buat kaum wanita, saat menjelang datang tamu bulanan bisa terserang stress..( istilah kerennya Pra Menstruation Syndrome ) yang bisa bikin marah-marah nggak jelas, sensi tiba-tiba, nangis tanpa sebab, sedih berkepanjangan, aduh..bikin tambah pusing aja ! Ini akibat terjadinya kekacauan pada hormon wanita. Sabar, ini alami kok, semua wanita bisa mengalaminya..karena itu dibutuhkan kesabaran dan pengertian dari kaum Adam ya, jangan ikut-ikutan marah, lha wong laki-laki nggak kena PMS kok..kalau PMS lain ya nggak tahu..hiks..jangan sampai ya !

Stress bisa menyerang siapa saja baik kaum wanita maupun laki-laki dari yang muda sampai yang tua. Misalnya saja nih kita ambil contoh..

Anak-anak sekolah stress mikirin pelajaran, ujian…

Remaja stress dengan masa transisi puber, bingung pacaran..

Wanita karier stress dengan kerjaan yang nggak kelar-kelar, ngejar target kawin..duh..

Eksekutif muda stress mencari calon istri, didesak orang tua ingin segera menimang cucu..wadaw..

Pengusaha stress dengan hutang, barang dagangan yang nggak laku-laku..hm..

Ibu rumah tangga stress mengurus anak yang bandel, uang belanjaan yang nggak naik-naik padahal harga kebutuhan pokok tidak mau kompromi..

Bapak stress mencari nafkah untuk biaya sekolah anak, pusing dengan omelan istri minta tambah uang belanja..
Wah, kalau disensus banyak orang stress karena beban hidup yang semakin berat. Ada stress ringan, sedang-sedang saja sampai yang sudah kebablasan hingga perlu dikarantina di Rumah Sakit Jiwa. Waduh..

Sebenarnya kalo tingkatan stress-nya masih ringan sih bisa dihadapi kok dengan mengubah pola pikir negatif menjadi positif, tenang, jauhkan rasa was-was, latihan pernafasan, mencari suasana yang tenang dan nyaman, dan lain sebagainya.

Kalau saya, punya cara mengatasi kejenuhan yang bisa berujung pada stress, kira-kira begini :

Cari Suasana Baru

Ganti rute jalan menuju kantor atau sekolah yang itu-itu saja. Kalau biasanya lewat jalan yang macet dan monoton, coba cari jalan lain yang nggak macet. Bangun lebih pagi, mencari jalan yang baru, suasana baru, pemandangan baru dan nggak buru-buru..dijamin happy deh, asal nggak pake acara nyasar ya..hehe..

Bisa juga ganti suasana kamar tidur menjadi lebih nyaman. Mungkin tadinya kasur di sebelah lemari, sekarang pindah ke dekat jendela, lumayan bisa nengok tetangga sebelah siapa tahu ada yang bisa dikecengin hihi..

Menikmati Saat ‘Me time’

Ada kalanya kita membutuhkan waktu untuk menyenangkan diri sendiri tanpa ada gangguan dari orang lain. Caranya, matikan Handphone, internet dan semua gadget yang biasa kita gunakan. Nikmati membaca buku seharian di rumah, yoga, membuka-buka album foto lama, membaca ulang buku diary jadul bisa me-refresh ingatan kita dan membuat kita tertawa bahkan menertawakan diri sendiri. Nggak usah jaim, lagi sendiri ini, mau ketawa ngakak sendiri juga nggak ada yang melarang. Tapi pastikan tidak ada siapa-siapa di sekitar kita supaya kita tidak dicap ‘gila’.

Memanjakan Diri Sendiri
Sekali-kali boleh kok, pergi ke salon sendiri. Ganti potongan rambut dengan style yang beda, creambath, cuci muka dengan tujuan supaya relax. Kasihan, badan sudah capek kalau tidak dimanjakan nanti bisa ngambek. Sekali-kali saja, saat ada rejeki lebih..

Alternatif lain, saat bingung punya uang mau diapain, pergi ke mall sendiri. Pilih barang yang sudah lama ingin kita beli, selebihnya beli juga barang untuk orang yang kita kasihi. Orang tua, pasangan hidup, adik, kakak, atau siapa saja yang ingin kita kasih sesuatu. Rasanya bahagia lho bisa menyenangkan diri sendiri dan orang lain..

Berani Memulai

Kalau biasanya kita ingin disapa terlebih dahulu, kali ini coba kita yang memulai untuk menyapa orang yang belum pernah kita kenal yang kita jumpai saat di bis atau tempat umum lainnya. Kalahkan rasa malu dan gengsi kita untuk memberikan senyum terlebih dahulu. Ajaib, sebuah senyum dan sapaan akan memberikan respon positif kepada orang lain karena merasa dihargai dan dianggap ada. Tentunya dengan cara yang sopan dan tulus bukan dengan senyum yang dibuat-buat dan menggoda..bisa bahaya !

Mencoba Memasak dengan Resep Baru

Nggak ada salahnya kok mencoba resep masakan yang ada di majalah atau buku resep. Ajak anggota keluarga untuk masak bersama. Bagi tugas masing-masing dan nikmati hasilnya bersama-sama. Kebersamaan akan menciptakan kerukunan dan kebahagiaan. Nggak masalah bila hasilnya kurang enak, dimakan bareng-bareng ini hehe..

Bermain dengan Anak Kecil

Bagi yang sudah punya anak, bisa bermain dengan anak sendiri. Kalau yang belum punya anak, boleh bermain dengan keponakan atau anak tetangga. Contoh keceriaan anak-anak yang tertawa lepas tanpa beban, merdeka dalam bermain dan mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Masa kanak-kanak yang bahagia bisa merangsang pikiran kita untuk selalu ceria.

Masuk Klub Kebugaran

Ikut senam aerobic atau fitness yang kebanyakan anggotanya belum kita kenal. Bisa jadi kita ketemu teman lama disini atau nambah teman baru yang membuat hidup kita lebih berwarna. Badan segar, nambah teman dan hati pun riang..

Makan Coklat

Konon kabarnya, coklat bisa merangsang hormon endorphin, hormon dalam tubuh kita yang membuat rasa senang. Lakukan segera, nggak usah banyak-banyak, cukup beberapa potong saja dan buktikan hasilnya. Tentunya kalau kita makannya dengan penghayatan dan nggak usah buru-buru..

Piknik Tanpa Rencana
Piknik murah meriah bisa kita ciptakan tanpa harus dengan segudang rencana. Bangun pagi-pagi, ambil sepeda keliling nyamper tetangga. Ajak tetangga bersepeda ria menuju ke pemancingan. Mancing bareng dan nikmati ikan hasil pancingan dengan dibakar bareng-bareng..wuih..gurih…

Ehm..apalagi ya..pasti teman-teman punya tips lain yang lebih oke..yuk mari kita berbagi..jangan sampai stress mengganggu trus mencari pelarian yang mboten-mboten ya..yang pasti-pasti aja deh..







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...