Waktu itu tahun 2000, saat booming-boomingnya tentang email. Di kampus, teman-teman ngomongin soal email yang lebih praktis, cepat dan efisien jika dibandingkan dengan surat konvensional yang akrab dengan prangko dan pak pos. Penasaran dengan hal itu, diam-diam aku cari buku-buku yang membahas soal email plus tanya-tanya sama teman-teman dekatku yang sudah duluan punya email. Malu dong kalau suatu saat ada yang nanya trus aku nggak bisa jawab.
Nah..akhirnya dengan tekad bulat kulangkahkan kakiku menuju warnet yang saat itu masih bisa dihitung dengan jari, belum menjamur seperti sekarang. Mau masuk warnet aja pake deg-degan pula, takut gak bisa dan mati gaya . Berbekal pengetahuan seadanya nekad coba-coba bikin email. Belum paham yang bahasa Inggris, pake alamat website yang lokal dulu. Akhirnya satu alamat email berhasil dibuat, jadi ketagihan bikin lagi alamat email lain yang pakai bahasa Inggris. Jadi deh, punya dua alamat email. Senangnya hatiku. Hampir setiap orang yang aku kenal ditanya punya email atau nggak, kalau punya langsung di-save seperti nge-save nomor Handphone.
Merasakan asyiknya ber-email ria berlangsung cukup lama walau kadang isinya cuma hal-hal ringan bahkan cenderung ngerumpi sama teman-teman satu kuliah. Lha wong tiap hari ketemu kok email-emailan, iseng banget ya..bahkan kadang-kadang kalau mau ngomongin sesuatu yang agak rahasia langsung kirim email, padahal sudah bertemu langsung dengan orangnya tapi tetap saja bilang,” Buka email ya..ada sesuatu yang mau kuomongin..” Otomatis temanku penasaran,” Apaan sih, mbok sekarang aja.” “Nggak ah, lewat email aja lebih plong.” Ada-ada saja ya.
Sudah kenyang ber-email ria, nyoba lagi yang lebih up to date . Chatting. Ngobrol langsung via dunia maya. Bahkan ada fasilitas web camera-nya sehingga bisa liat wajahnya pula. Canggih to..? Lebih murah dari telepon lagi. Trus nggak ada istilah lokal atawa interlokal. Sama biayanya, hitungannya per jam, mau dalam atau luar negeri. Yuhuuu...nggak mau ketinggalan, langsung kuajak temanku yang sudah bisa chatting-an untuk mengajariku ke warnet terdekat. Dengan cukup sabar temanku mengajariku yang waktu itu masih buta soal chatting.
Wah, ternyata asyiknya…dapat kenalan, yang di dalam maupun yang di luar negeri dan bisa ngobrol apa saja dengan orang yang tadinya nggak kenal sama sekali. Ada pengalaman yang cukup memalukan ketika pertama kali chatting, teman chatting nanya ‘asl pls..’. karena nggak paham, aku nggak tahu harus jawab apa sampai orangnya nggak sabar. Akhirnya aku tanya, ‘asl pls’ itu apa artinya, maklum aku baru dalam dunia per-chatting-an. Hahaha..si dia tertawa, tapi kemudian memberi tahu maksudnya age, sex and live, please.. Ooo..itu to maksudnya. Mengangguk-angguk sambil menahan malu. Bodo ah, nggak secara live ini.
Saat chatting, aku sering juga kenalan sama bule, maksudnya sih sekalian mau ngetes kemampuan bahasa Inggrisku. Tapi yang terjadi malah kebanyakan bengong nggak ngerti maksudnya apa hahaha…Alhasil asal kasih jawaban bahkan kadang aku pakai bahasa Jawa, biar sama-sama nggak ngerti maksudnya hahaha...Keasyikan ngobrol di internet lama-lama bikin aku ketagihan, bisa berjam-jam chatting di warnet, lha nggak kerasa tuh..asyik berat pokoknya..
Merasa sudah mahir ber-chatting ria, aku coba-coba bikin blog. Maksud hati sih buat nyalurin bakat yang lama terpendam sampai nggak muncul-muncul ke permukaan hehe…yaitu menulis. Apa saja ditulis, lha wong dari kecil hobbynya nulis diary, yo wis sekarang jadi pengin melanjutkan hobby itu tapi melalui jalur yang lebih luas…dunia maya. Semua orang boleh baca. Pertamanya sih masih bingung milih temanya apa, lha malu-maluin dong kalau ada yang baca blog kita isinya kok malah bikin bingung orang. Penginnya sih buat blog yang bermanfaat buat semua orang, yang membumi banget gitu loh, tapi bikin blog apalagi masih amatir begini kan , nggak semudah seperti membalikkan telapak tangan, ya toh ? Pikir-pikir, ah..biarkan mengalir saja, kalau dibilang jelek ya maklum, namanya juga masih belajar. Lha kalau ada yang bilang bagus, itu namanya bonus dari hasil kerja kerasku dan sedikit program pembengkakan kepala (GR maksudnya..) hehehe…
Nah, kalau soal pengalaman browsing, pernah lagi asyik-asyiknya cari bahan untuk tugas kuliah tiba-tiba nongol gambar-gambar porno yang tidak diinginkan..waduh..cukup mengganggu juga walaupun ada rasa penasaran sedikit. Panik atas munculnya gambar begituan, yang susah dihapus pula, akhirnya aku manggil penjaga warnetnya minta tolong nutup situs porno itu, eh..malah kena tatapan curiga dikira aku suka buka-buka situs yang mboten-mboten..walah..malah jadi tertuduh, apa mukaku ada bakat mesum ya? Perasaan sih, alim-alim aja…(narsis gitu loh..)
Itulah pengalamanku mengenal dunia internet. Dunia tak lagi selebar daun kelor, tapi selebar layar netbook, layar laptop, monitor komputer dan layar handphone hehe..
No comments:
Post a Comment