Imajinasi

Hal yang paling senang saya lakukan adalah berimajinasi..iya, alias berkhayal, berangan-angan yang kadang kadarnya kelewatan. Susah diterjemahkan oleh logika deh. Weits..bahasanya hahahah..

Contohnya nih, suatu waktu saya berkhayal andai di dunia ini alat kelamin pria dan wanita diciptakan tak ada yang sama satu sama lain. Hanya suami istri yang bisa cocok alat kelaminnya. Semisal seperti mur dan baut dengan ukuran tertentu gitu. Jadi kalau dengan alat kelamin orang lain selain pasangan sahnya nggak akan mungkin cocok. Jadi gak akan ada di dunia ini yang namanya selingkuh. Selengkapnya monggo dibaca di tulisan Khayalanku. FYI, gara-gara tulisan ini yang dulu saya beri judul Jika Aku Tuhan Seks Beda dengan Membuat Anak, Google adsense saya di blog ini dibanned oleh Google. Hiks..mungkin judulnya terlalu gimana gitu ya..dikira berbau horor. Ya sudahlah.. :(

Hm..ngomong-ngomong soal imajinasi, beberapa waktu lalu saya dibuat geli oleh gambar anak saya yang full imajinasi. Nurun emaknya kali, ya..suka berkhayal hehehe..Gambar ini juga saya upload di Instagram..ah, ya..IG saya @juliastrisn. Boleh lho di follow, nanti saya folbek.. :D

 Gambar karya anak lanang saya :D

Coba perhatikan gambar anak saya diatas. Saat gambar ini dibuat, anak saya masih duduk di bangku kelas satu SD. Adakah yang aneh dan terasa mengganjal di sana..?

Baiklah akan saya ceritakan kronologisnya. 

Saya    : "Ini gambar apa mas ?"

Andro   : "Ini gambar anak lagi ulang tahun, ma..tapi kue ulang tahunnya ada di meja yang tinggi."

Saya    : "Trus gimana..?"

Andro   : "Lha makanya itu, dia kan mau tiup lilinnya, jadi supaya nyampe trus pake egrang deh..tapi tenang aja..ini anaknya elastis kok, Ma.."

Saya    : "Wuahahahaha..*ketawa terbahak-bahak*

Saya tak habis pikir, kenapa mejanya mesti tinggi. Trus kenapa mesti pake egrang. Memangnya ortu anak itu gak punya meja pendek apa ya. Dan bla..bla..bla..runtutan pertanyaan hanya saya simpan dalam hati. Well, ini yang namanya imajinasi. Tak ada yang benar atau salah dalam hal ini. Biarkan saja anak saya berimajinasi seperti ini. Biarkan saja dia punya cerita untuk gambarnya sendiri. Biarkan saja di berargumentasi. Semuanya sudah sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Ya..saya hanya ingin, anak saya terus mengembangkan imajinasinya. Seluas-luasnya tanpa harus dibatasi. Lha kalau ada yang agak menyimpang baru kita arahkan sebagai orangtua. 

Imajinasi, jika diarahkan secara positif, tentu akan bisa menghasilkan sesuatu yang hebat. Dulu, orang berkhayal andaikata bisa terbang untuk pergi ke suatu tempat yang jauh. Lalu tercipta pesawat terbang. Yang kalau di logika saat itu, mana mungkin bisa..Tapi ternyata bisa kan. Itulah kekuatan imajinasi. Bahkan yang sepertinya tak masuk akal, dan mungkin dianggap ide gila. 

Ah, sudahlah..saya mau berkhayal bisa keliling dunia dulu..*emang punya duit berapa* #eh sapa tau bisa tercapai. Ya kan..? Diamini saja ya.. :D