Gambar dipinjam dari sini
Sebuah pertemuan di waktu sekarang. Sungguh tak kusangka. Saat semuanya terasa tak mungkin. Kebetulan, tiba-tiba menyeruak begitu saja. Jauh di luar dugaan. Sekejap temu, namun mampu membuatku tersipu.
Perjalanan waktu tak mampu membuatmu menjadi berbeda. Menurutku, kamu tetap sama, seperti dulu. Wajahmu, cara menatapmu dan bicaramu. Sama, tak ada yang beda. Segala hal yang menggantung di masa lalu, terlupa begitu saja.
Beberapa menit kita bersapa. Hanya sapa dan tawa. Diantara banyak mata yang menatap ingin tahu ada apa diantara kita. Sekarang, kita bukan sesiapa. Tak ada yang istimewa. Namun rasa suka dan nyaman melihatmu tetap ada. Jujur, aku suka kita bertemu tiba-tiba. Surprise buatku. Sungguh.
Namun, surprise ini tak lagi mampu membuatku ingin mengulang masa lalu. Kita sudah bukan anak muda lagi. Ada siapa dan siapa yang memiliki kita. Kita sadar, ternyata bahagia bisa kita temukan tanpa kebersamaan kita. Kita menemukannya dalam belahan jiwa kita masing-masing. Suami dan istri kita.
Ya, kita hanya bagian kisah di masa lalu. Pertemuan ini hanya sekedar mengingatkan, kita pernah punya cerita di masa lalu, namun Tuhan tidak mengijinkan kita bersatu. Hanya itu.
Lalu, setelah pertemuan itu, kita kembali tertelan waktu. Larut dalam rutinitas masing-masing. Tak ada nomor ponsel ataupun nama akun di social media yang kamu atau aku tinggalkan saat itu. Kembali, kita lost contact. Kembali saling bertanya dalam diam, kamu sedang apa sekarang. Pastinya sedang bahagia bersama keluarga tercintamu, sama sepertiku.
Ya, enam belas tahun tak bertemu. Perjalanan waktu panjang mempertemukan kita dalam 3 menit saja, kemudian tanpa kontak lagi. Sudah cukup untuk tahu bagaimana keadaanmu. Cukup untuk kumintakan maaf di masa lalu walau tanpa terucap dari bibirku sekarang. Sapaan hangat dan senyummu sudah lebih dari cukup.Kamu baik-baik saja.
Surprise yang indah..
No comments:
Post a Comment