Thursday, February 24, 2011

Ah, Sudahlah..

Aku tidak tahu apakah saat ini karma sedang menghukumku. Menghajarku tanpa ampun. Bertubi-tubi masalah datang silih berganti tanpa mampu aku sudahi. Masalah, ya..saat harapan dan kenyataan tidak lagi senada seirama. Pembelotan, caci maki, hinaan, cercaan bahkan pengkhianatan. Menguras air mata. Setidaknya, aku masih yakin bahwa aku masih bisa menangis. Setelah sekian lama hatiku membatu, membiru.


Jahat, itu kata yang sering kudengar tentangku. Tak punya hati, lebih jelas lagi untuk menggambarkan siapa aku. Iblis, mungkin hanya rupaku yang manusia saja. Ya..ya..ya..tak akan kuingkari bahwa aku bukanlah manusia yang baik. Baik seperti harapan kebanyakan orang.


Anehnya, aku sadar saat melakukan hinaan kepada orang yang memang patut dihina. Meremehkan, karena memang dia mudah diremehkan. Berteriak saat mereka tak mau menuruti mauku. Tak dipungkiri, egoku sangat besar, karena aku terlalu cinta pada diriku sendiri layaknya sang Narcist.


Salah siapa jika akhirnya anakku sendiri melawan, bahkan suamiku pun pergi dengan wanita lain. Aku ? Ya..pasti aku yang bersalah. Siapa yang betah bersanding denganku yang maha cerewet, yang tak pernah peduli akan kebutuhan orang lain, bahkan kebutuhan darah dagingku sendiri ?


Diam-diam aku sering bertanya, apakah ada yang salah dengan gen-ku ? Mungkin ada susunan rantai DNA-ku yang beda dengan milik orang kebanyakan. Jumlah kromosomnya barangkali atau kandungan proteinnya yang membuatku jelas selalu ingin tampil beda.


Mungkinkah kromosomku XYY seperti yang pernah kudengar, seperti milik penjahat di luar negeri yang selalu melakukan kriminalitas sehingga diperlakukan secara khusus karena perbedaan kromosomnya itu ?


Entahlah, aku belum pernah mencoba periksa perihal kromosomku itu. Hm..tapi sepertinya kromosomku normal-normal saja karena kromosom XYY itu hanya ada pada laki-laki, sedangkan aku wanita tulen.


Lagipula, tingkat kejahatanku bukan termasuk kriminalitas tingkat tinggi seperti pembunuhan, perampokan ataupun segala sesuatu yang berhubungan dengan kekerasan fisik. Tidak.


Aku lebih suka menyiksa jiwa. Menguji mental orang lain. Pembunuhan karakter, lebih tepatnya. Aku benci dengan orang yang punya kepribadian tenang, hidup teratur dan selalu penuh dengan keberuntungan. Dengan orang yang selalu tahu apa yang harus dikerjakannnya sekarang ataupun nanti di masa depannya. Yang selalu lekat dengan kesuksesan demi kesuksesan. Mungkin aku iri hati atau semacam cemburu sosial, karena aku tidak bisa seperti itu. Ya, mungkin saja..


Aku tak pernah hidup tenang. Bagiku, hidup adalah kompetisi. Aku harus selalu jadi pemenang. Memalukan sekali jika aku harus menjadi pecundang, walaupun itu sering kualami. Karena itu aku dendam, pada kemenangan yang tak pernah aku genggam. Tak pernah puas pada apa yang telah aku capai selama ini. Aku selalu merasa sebagai manusia yang gagal. Tak berguna. Sampah. Karena itu, aku ingin orang lain menjadi sama sepertiku.


Ah, sudahlah..

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...