Desember..bulan di ujung tahun yang kan segera berakhir tergantikan bulan Januari di tahun yang baru. Hm..12 bulan yang kulalui di tahun 2009 bermakna apa ya..kalo dihitung-hitung banyak sekali suka duka yang telah kujalani. Tahun 2009 bisa dibilang sebagai tahun transisi buat keluargaku, ketika sebuah keputusan besar telah kuambil bersama suamiku menapaki sebuah kehidupan yang baru. Apaan tuh..? Penasarankan..? Hehe..
Besar kecilnya sebuah keputusan sih, sebenarnya relatif ya..tapi menurutku cukup besar karena aku dan suami berani meninggalkan pekerjaan tetap yang bisa dibilang sudah cukup mapan, keduanya resign kemudian membuka usaha bersama. Modal nekad, mengingat kami berdua masih buta soal bisnis, tapi kami punya mimpi untuk menjadi lebih baik. Kami punya cita-cita untuk membesarkan Andro dalam kondisi yang lebih pantas, memberinya yang terbaik, dan dalam kondisi keluarga yang penuh cinta. Kami ingin hidup dalam ketenangan di desa yang sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, tepa selira dan saling mengenal satu sama lain. Nilai2 yang akhir-akhir ini mulai terkikis oleh jaman.
Membangun usaha di daerah pedesaan yang masih alami, menjalin relasi dengan orang kebanyakan, memang tidak segampang membalikkan telapak tangan. Bagaimana caranya mengubah rasa yang masih asing menjadi akrab, bagaimana mempelajari hal2 yang baru, bagaimana kembali beradaptasi di lingkungan yang baru, bagaimana menyikapi kondisi keuangan yang tidak menentu dari yang tadinya pasti, bagaimana menurunkan standart hidup dari kota ke desa, bagaimana mencari alternatif yang biasa ada menjadi tidak ada, dan sejuta pertanyaan bagaimana senantiasa berputar-putar dalam benak kami.
Tapi, semuanya patut dicoba kan ? Memang banyak cerita tentang kegagalan, banyak cerita yang cukup membuat nyali ciut, banyak cerita yang mengkhawatirkan..tapi itu semua cerita orang lain. Tuhan sudah membuat rancangan hidup yang berbeda bagi tiap orang, dan itu artinya apapun yang terjadi semua harus dijalani. Kita adalah tokoh utama dari cerita hidup kita sendiri, dan kita bisa merancang skenario kita ke depan dan tinggal menunggu Acc dari Yang Maha Kuasa Sang Sutradara akan hidup kita. Bukan berarti kita takut untuk gagal, tapi dari kegagalanlah kita bisa belajar bagaimana untuk bangkit lagi, menemukan beribu2 cara yang harus dicoba untuk mencapai apa yang menjadi tujuan hidup kita.
Dan yang lebih indah dalam hidup ini adalah ketika kita mampu memberi, mampu mendengarkan, mampu membagi kebahagiaan, mampu memaknai hidup ini bagi orang lain. Dan, aku..masih belajar soal itu.
Aku masih belajar bagaimana mengurangi rasa pelitku menjadi mau berbagi..
Aku masih belajar bagaimana membentuk senyum yang tulus bukan yang yang dibuat-buat untuk orang lain..
Aku masih belajar bagaimana bisa mendengarkan orang lain dan tidak membuat bantahan..
Aku masih belajar bagaimana bisa membuat orang lain bahagia karena bantuanku..
Dan aku masih harus banyak belajar tentang orang lain bukan hanya ke-aku-anku saja...
Karena aku ada, karena orang lain...
Cinta, harus selalu ada untuk sesama dan harus selalu lahir dari tiap insan di dunia ini..
Damai di hati, damai di Bumi...
SeLaMat NaTaL 2009 & TaHuN B@Ru 2010
No comments:
Post a Comment